Senin, 14 Mei 2012

Kota Bandung Jadi Arena Pertarungan Gaya Bebas

Sebuah turnamen pertarungan bebas "Battle at the Arena" untuk pertama kalinya digelar di Bandung pada 27 Juni mendatang. Pergelaran ini bakal mempertemukan setidaknya 40 petarung dari berbagai cabang bela diri untuk mencari siapakah petarung yang paling mumpuni.

Masyarakat tidak perlu khawatir bahwa turnamen ini berakhir seperti dalam film aksi yang dipenuhi darah dan kekerasan.

Menurut ketua pelaksana acara ini, Ibong, masyarakat tidak perlu khawatir bahwa turnamen ini berakhir seperti dalam film aksi yang dipenuhi darah dan kekerasan. "Kami akan mengemasnya menjadi suguhan yang atraktif sekaligus menghibur," katanya, Minggu (6/5/2012).
Beberapa cabang bela diri yang dipastikan bergabung antara lain adalah karate, wushu, judo, dan silat.
Edwin Senjaya, Ketua Pengurus Provinsi Wushu Jawa Barat, menjelaskan, 40 petarung yang mendaftar pertama kali terdiri dari 34 putra dan 6 putri. Tim Pelatda PON Wushu sengaja diturunkan dalam turnamen ini sebagai pemanasan sebelum PON bulan September di Riau.
"Battle at the Arena" disponsori oleh Bandung Fighting Club dan tempat wisata Kampoeng Gajah. Edwin menjelaskan, makin membeludaknya anggota komunitas penggemar olahraga kickboxing ataupun mix martial art di Indonesia dianggap sebagai salah satu tanda bahwa pergelaran ini bakal banyak diminati peserta. Nantinya, pembawa acara dalam turnamen ini adalah Joe P-Project.                            

BFC Gelar Kejuaraan MMA dan Kickboxing



Bandung Fighting Club (BFC) akan mengadakan kejuaraan mixed martial art dan kick boxing “Battle at the Arena” yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2012 mendatang di Kampung Gajah, Jalan Sersan Badjuri, Kabupaten Bandung Barat.
Ketua Bandung Fighting Club, Edwin Senjaya saat ditemui seusai konfrensi pers di Kampung Gajah mengatakan, kejuaraan ini merupakan yang pertamakalinya diadakan oleh BFC. Selain itu salah satu tujuan diselenggarakannya kejuaraan tersebut adalah semakin besarnya komunitas mixed martial art dan kick boxing baik di Kota Bandung maupun Jawa Barat.
"Setidaknya 40 petarung atau fighter telah siap untuk bertarung di sini. Mereka adalah fighter dengan pengalaman tanding berskala nasional, atau bahkan sudah ada yang ikut event internasional," tutur Edwin.
Dia menambahkan kejuaraan ini juga akan dijadikan sebagai ajang try out bagi atlet wushu Jawa barat yang saat ini tengah mengikuti Pelatda. Beberapa atlet wushu Jabar yang mengikuti kejuaraan ini adalah Fitri Kanesa pada kelas 48 Kg putri, Ivo pada kelas 52 kg putri, Stefi Stefani pada kelas 56 Kg putri, Ade Permana pada kelas 48 Kg putra, Yudi pada kelas 52 Kg, dan Sandi Loreng pada kelas 56 Kg putra.
"Ini juga jadi semacam event yang berfungsi sebagai try out bagi para atlet beladiri yang akan mengikuti PON pada bulan September di Riau. Kita tahu, para fighter adalah atlet-atlet berlatar belakang olahraga bela diri sepeti karate, wushu, judo, silat, dan lain sebagainya, kata Edwin yang juga Ketua Pengprov Wushu Jabar tersebut.
Ketua Pelaksana Battle at the Arena, Ibong mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kegiatan ini, karena tidak terkait dengann cerminan kekerasan dan brutalisme. "Saya menjamin kegiatan ini tak terkait dengan brutalisme. Justru kita akan mengemasnya jadi kejuaraan prestatif dan ada entertainnya yang menghibur masyarakat luas," ujarnya.
Dia menambahkan dalam sebulan ini kita akan terus mematangkan rencana, sehingga kelak akan menjadi event yang mengangkat nama Bandung ataupun Jabar. BFC berharap ini bisa menjadi acara kalender tahunan.